#journey19
“Asik rasanya menikmati menu ‘berkuah’ sembari melihat lampu kota, jembatan Ampera dan sesekali ada lrt lewat diatasnya, dari bilik-bilik jendela perahu”
Siapa yang tidak tau Benteng Kuto Besak? sering disebut BKB, tempat berkumpul anak remaja pun sanak saudara yang kental dengan suasan Palembang. Letak Benteng Kuto Besak yang sangat strategis, membuat ramai pengunjung, bahkan setiap harinya. Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan di sana, mulai dari berburu kuliner, pasar malam, wahana bermain anak, hingga menikmati icon kota Palembang, jembatan Ampera.
Source: https://images.app.goo.gl/GB1WCZE7YUqjbYMq9
GAK SEMPAT CKREK LANGSUNG, KARENA KEMARIN TEMPATNYA DI PAKAI EVENT
Benteng Kuto Besak tidak hanya memperlihatkan sungai Musi, jembatan Ampera, dan patung Ikan Belida yang menjadi icon BKB, tapi juga ada museum Sultan Mahmud Badaruddin II, yang menjadi nama bandar udara kota Palembang.
Perjalanan saya kali ini ditemani Winda, teman lama yang sudah dua tahun tidak bertemu. Fyi, ini pertama kalinya saya mengunjungi BKB, meski sering ke Palembang untuk pulkam. Benar saja, BKB mempunyai aura kuliner yang membuat saya nagih untuk datang lagi, lagi dan lagi.
SUASANA KERAMAIAN BKB
WARUNG TERAPUNG CEK MERRY
WARUNG TERAPUNG LAINNYA
Hari ini kali ke tiga saya ke BKB. Kalau dua hari yang lalu saya dan Winda kuliner di area BKB, kali ini saya menjajahi kuliner terapung yang ada di sepanjang sungai Musi. Akhirnya, kami menetapkan pilihan di warung terapung Cek Merry. Kami bergiliran menaiki perahu menggunakan papan panjang yang menghubungkan perahu dan dermaga kecil. Saat itu sungai Musi sedang pasang, karena beberapa hari ini memang terus diguyur hujan, membuat papan penghubung tidak bisa diam, sehingga harus berhati-hati agar tetap seimbang.
DAG-DIG-DUG SERRR..
SEKEDAR INTERMEZO (YG NGERTI AJA)
VIEW AMPERA DARI BILIK PERAHU
SUASANA DI DALAM WARUNG TERAPUNG
Ada banyak menu yang disediakan, mulai dari pempek, model, tekwan, lenggang, otak-otak dan masih banyak lagi. Soal rasa, jangan ditanya lagi, udah pasti enak! Asik rasanya menikmati menu ‘berkuah’ sembari melihat lampu kota, jembatan Ampera dan sesekali ada lrt lewat diatasnya, dari bilik-bilik jendela perahu. Ada sensasi berbeda ketika berburu kuliner terapung, makan sambil mengontrol keseimbangan tubuh dan mangkuk yang ada di depan wkwkw, tapi seru!
Will be continued....
0 comments