Hobby traveling, tapi Low Budget? Begini solusinya!

By alnaabee26 - April 16, 2019


#journey1  



 Hobby traveling, tapi Low Budget?  Begini solusinya!

 “Every great dream begins with a dreamer. Always remember, you have within you the strength, the patience, and the passion to reach for the stars to change the world.” — Harriet Tubman


            Sudah sekian lamanya saya berfikir untuk membuat sebuah jurnal perjalanan di dalam blog ini . Akhirnya, ditahun 2019 ini saya memberanikan diri untuk  memulai karya yang telah lama tersimpan. Dilema menyeruak akan moody yang tak dapat ditebak, namun kalimatnya selalu teringai di benak saya, “Kata mereka dunia itu sangat luas dan beragam, pergilah agar kau temukan jawabannya”ucap lelaki terhebat- sembari menggosok rambutku, kala itu.
            Siapa sih yang tidak mau keliling dunia? Keliling Indonesia saja, sangat bersyukur sekali. Apalagi mengunjungi menara eiffel di Prancis, kota Venezia di Itali, danau Jenewa di Switzerland, time square di Manhattan, Namsan Park di Seoul, dan pantai Maldives di maladewa. Can you imagine? Its so awesome!
            Round a world is my big dream, mimpi yang terlalu tinggi buat kehidupan saya yang seperti ini. Tetapi saya tetap berpegang teguh with wise word i’ve heard, like this “Mimpi itu harapan yang jauh dari kenyataan, jadi bermimpilah hingga semua orang menganggapnya mustahil, karena itulah mimpi yang sebenarnya”. Mengapa demikian? Ya, kalau cuma sekedar mau jadi dokter, ya sekolah kedokteran, kalau mau jadi pilot ya pendidikan penerbangan, dan kalau mau jadi polisi ikut persyaratannya terus daftar, begitu bukan? 
            Tidak perlu kalian men-julid impian saya, toh saya sendiri saja berasumsi itu mimpi gila yang tak masuk akal. Entah sejak kapan saya jadikan itu sebagai impian, seingat saya tekad itu tumbuh ketika saya duduk di awal bangku menengah pertama. Sedari kecil saya sudah pernah ke beberapa tempat, yang saat itu kebetulan sebagai tuntutan pekerjaan orang tua dan beberapa faktor lainnya. Sehingga itu menjadi acuanku untuk terus melangkah, jadilah saya ke Istana Maimun di Medan, pantai Anyer di Serang, sungai Kapuas di Pontianak, Teropong Kota di Bandar Lampung, jembatan Ampera di Palembang, pulau Sebuku di Kalianda, Tangkuban Perahu di Bandung, Candi Borobudur di Yogyakarta, masjid Istiqlal dan gereja  Katedral yang berhadapan di Jakarta Pusat, Taman Mini Indonesia Indah, Taman Buah Mekar Sari, Ancol Taman Impian, Taman Safari, hingga ke sembilan walisongo pun sudah saya kunjungi dan masih banyak lagi. Semua yang saya ceritakan ini bukan bermaksud untuk memamerkan, melainkan mencoba membuka pikiran kalian, bahwa negara ini begitu luas untuk kalian kunjungi. Indonesia.
            Semua orang bisa pergi kemana saja, asalkan ada badget-nya, begitu bukan? Semua itu tidak hanya serta-merta mencakup badget. Tapi harus disertai niat dan bersungguh untuk mencapainya. Hingga sekarang pun, masih banyak tempat yang ingin saya kunjungi. Namun bagaimana dengan biaya? Apakah harus membutuhkan budget yang tinggi? Apa seorang traveler harus spand a night di hotel? Bukankah itu sangat membutuhkan budget yang besar? Itulah pertanyaan yang kerap sekali timbul di benak kalian, begitupun dengan saya.
            Bagaimana dengan biaya? Jujur saja, saya orang yang sangat boros. Suka makan di luar, kumpul bareng teman sana-sini, beli novel ataupun buku lainnya yang membuat saya tertarik untuk membacanya. Tetapi, dengan seiringnya waktu saya menyadari, begitu pentingnya menabung. Tidak perlu memaksakan diri untuk menabung banyak sekaligus. Begini, saya mempunyai dua buah celengan yang isinya berbeda. Celengan pertama saya terapkan sistem sehari wajib 2000 dan celengan kedua saya isi dengan uang logam yang sering saya dapatkan ketika berbelanja di supermarket. Disamping itu, saya dan teman-teman membuat tabungan sehari wajib sepuluh ribu, yang hasilnya nanti akan kami pakai berlibur ketika wisuda#begitu rencananya. Dengan menabung, dapat melatih menyisihkan uang jajan yang kita punya. Nah, nantinya akan menjadi investasi di masa yang akan datang. Menikmati hasil,  kapan dan dimana saja, toh itu tabungan kita sendiri kan? What will you do, will goten by you.
            Apa harus membutuhkan budget yang tinggi? Jadi begini, misalkan kalian mempunyai uang saku sehari 20.000, lalu kalian sisihkan 5000. Kemudian kali kan selama seminggu, 5.000x6 hari (minggu tidak dihitung) = 30.000. Lalu kalian hitung selama sebulan, 30.000x4 minggu= 120.000, dan jika dihitung selama setahun, 120.000x12 bulan= 1.440.000. Bukankan itu amazing? Sudah lebih dari cukup, apalagi jika kalian menabung lebih dari 5000 sehari? Kini zaman semakin canggih, kalian bisa memesan transportasi hanya dengan memlalui gadget, mulai dari ekonomi class hingga executive class bisa dipilih sesuai keinginan kalian.
            Apa seorang traveler harus spand a night di hotel? Perlu kalian ketahui, jangan selalu berfikir “Ah, menginap di hotel itu mahal! Percuma, hanya menghabiskan uang saja!” Stop put that word in your mindset, begitu banyak kongsi yang menjual tiket penginapan dan opsi yang bisa kalian pilih, mulai dari bintang satu hingga bintang lima, bahkan yang tidak berbintang pun ada#Haha.
Bukankan itu sangat membutuhkan budget yang tinggi? Nah, sebagai seorang traveler kalian harus bisa menetapkan dan menempatkan di tempat serta situasi yang tepat. Harus disesuaikan dengan budget yang kalian punya. Jangan kalian paksakan untuk pergi jauh dari kota kalian. Cobalah dengan destinasi yang ada disekitar terlebih dahulu. Dengan begitu, kalian dapat belajar bagaimana memanage uang, memanage waktu dan memanage kebutuhan ketika kalian sedang berada didalam perjalanan.
 Bagi saya, ini bukan semata-mata tulisan yang mungkin hanya dilihat oleh beberapa orang saja. Tetapi, tulisan-tulisan ini akan saya jadikan sejarah sepanjang masa. Untuk siapa? untuk anak, dan cucu saya serta para generasi yang akan hidup dimasa mendatang. Mengapa? karena ketika sesorang meninggalkan dunia, hanya sebuah nama yang kelak atau (mungkin) diketahui orang. Namun ketika seseorang mengukir sejarah dalam peradaban hidupnya, mereka tidak hanya sekedar tahu, tapi juga mengenang hasil yang telah kalian ukir. Jadi, untuk kalian yang nantinya tidak ingin sekedar meninggalkan nama, maka  ciptakanlah  sejarah dalam kehidupanmu.
Pernah dengar istilah skill? Passion? or whatever the same then? Ya, setiap orang pasti memiliki; kelebihan, kemampuan, dan kepandaian dalam jati diri masing-masing. Bagaimana dengan mereka yang belum menemukan jati diri? Apa mereka tetap tidak memiliki skill? Seperti yang kita ketahui, Allah telah menciptakan manusia dengan kekurangan dan kelebihan pada dirinya. Untuk apa takut, hanya karena belum menemukan kelebihan? Jangan khawatir, carilah, kejarlah, genggamlah, lalu pelajarilah ketika kalian telah menemukannya.
Buat kalian yang mempunyai impian besar seperti saya, teruslah berjuang menapak jejak hingga ke negara asing. Agar kalian tahu, bagaimana kehidupan di luar Indonesia. Mengambil hikmah dan pelajaran positif dari negara meraka. Jangan pernah putus asa dengan kegagalan yang ada.
Perjalanan ini, akan saya mulai,,




Bengkulu, 16 April 2019


  • Share:

You Might Also Like

0 comments